ACARA I
EKSTRAKSI BENIH
A.
Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Ekstraksi benih adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memisahkan benih dari stuktur buah yang menutupinya seperti
tangkai malai, daging buah dan kulit buah. Tujuannya adalah untuk mengurangi
campuran, mempermudah penanganan dan meningkatkan kemampuan penyimpanan.Benih dapat
diekstraksi dari kotoran dengan cara ekstraksi basah atau kering. Selama proses
ekstraksi kering, kotoran dikeringkan dan dipisah – pisah dengan memukul
perlahan – lahan dalam mortar atau semacamnya, kemudian dibersihkan menggunakan
silinder berputar dan penyaringan.Selama ekstraksi basah, kotoran direndam dan
dicuci dalam air. Benih yang mengumpul di bagian bawah wadah kemudian
dipisahkan dengan menyaringnya di bawah aliran air. Ekstraksi basah
menghasilkan benih terbersih. Permasalahan pengumpulan benih dari kotoran
adalah bahwa kotoran seringkali berisi campuran benih dari berbagai jenis yang
akan mempersulit pemisahannya.
Buah kering
tidak merekah seperti Acasia nilotica dan A. Siberiana, ekstraksi dilakukan
dengan cara pengeringan dan pemukulan untuk melepas benih. Kebanyakan polong
kecil yang tidak merekah dapat dipisah dengan memukulnya. Buah berserat keras seperti buah
kerucut, kapsul dan beberapa buah berkomponen kering. Ekstraksi dilakukan
dengan cara: (1) Pemanasan dalam oven kemudian diputar dalam drum, (2)
Pembakaran permukaan buah kemudian pemutaran dalam drum. Alternatif lain
apabila tidak tersedia oven, buah yang sangat keras dapat dibuka dengan
meletakkannya dalam kawat (kasa) di atas arang membara sampai terbuka. Buah
berdaging lunak mengandung serat tipis seperti, ekstraksi dilakukan dengan cara
pengeringan, perendaman hingga sampai jenuh dan pencucian. Buah berdaging
mengandung jalinan serat seperti Tectona grandis, ekstraksi dilakukan dengan
perendaman, diamplas/digosok.
2.
Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum acara I Ekstraksi Benih antara lain :
a.
Mengurangi campuran
padat, membantu mengurangi biaya penyimpanan dan pengangkutan.
b.
Mempermudah penanganan
benih.
B.
Tinjauan
Pustaka
Ekstraksi benih merupakan prosedur pelepasan dan pemisahan
benih secara fisik dari struktur buah yang menutupinya. Dengan kata lain,
ekstraksi dilakukan untuk mengeluarkan biji dari buah/polongnya.Pemisahan biji
dari daging buah, kulit benih, polong, kulit buah, malai, tongkol dan
sebagainya dengan tujuan agar benih tersebut dapat digunakan untuk bahan tanam
yang memenuhi persyaratan (
Kamil 2002).
Benih
dapat diekstraksi dari kotoran dengan cara ekstraksi basah atau kering. Selama
proses ekstraksi kering, kotoran dikeringkan dan dipisah – pisah dengan memukul
perlahan – lahan dalam mortar atau semacamnya, kemudian dibersihkan menggunakan
silinder berputar dan penyaringan. Selama ekstraksi basah, kotoran direndam dan dicuci dalam air.
Benih yang mengumpul di bagian bawah wadah kemudian dipisahkan dengan menyaringnya
di bawah aliran air. Ekstraksi basah menghasilkan benih terbersih. Permasalahan
pengumpulan benih dari kotoran adalah bahwa kotoran seringkali berisi campuran
benih dari berbagai jenis yang akan mempersulit pemisahannya (ISTA 2000 ).
Benih yang telah dipisahkan dari
daging buahnya, dimasukkan ke dalam wadah dan apabila perlu ditambah dengan
sedikit air, wadah ditutup dan disimpan selama beberapa hari. Adapun wadah yang
digunakan untuk fermentasi benih dipilih wadah yang tidak korosif terhadap asam,
misalnya terbuat dari logam stainless steel, kayu ataupun plastic. Lama
fermentasi tergantung pada tinggi rendahnya suhu selama fermentasi. Apabila
fermentasi dilakukan pada temperature 240 C-270 C maka
diperlukan waktu 1-2 hari., sedangkan apabila digunakan temperature 150 C-220C,
dbutuhkan waktu 3-6 hari., tergantung pada jenis benih yang difermentasikan.
Selama fermentasi bubur (pulp) perlu diaduk guna memisahkan benih dari massa
pulp dan mencegah timbulnya cendawan. Setelah fermentasi selesai, bisanya benih
akan tenggelam ke dasar wadah untuk memudahkan pemisahan benih dari massa pulp
perlu ditambahkan air agar pulp menjadi encer. Setelah benih difermentasi benih
dicuci dengan air bersih hingga semua zat penghambat hilang, yang ditandai
dengan permukaan benih yang sudah tidak licin. Benih tersebut dikering anginkan
pada suhu 310 C hingga diperoleh kadar air tertentu sesuai dengan
peraturan yang aman bagi penyimpanan ( Pitojo 2005).
Memanfaatkan kapur tohor sebagai
bahan untuk ekstraksibasah
menunjukkan bahwa pada konsentrasi kapur tohor 20 g/l dengan lama perendaman 30
menit memberikan potensi tumbuh terbaik (96%) untuk benih manggis. Manggis dan ketimun termasuk kedalam tipe buah
berdagung dan berair sehingga diharapkan kapur tohor juga dapat dipalikasikan
dalam ekstraksibenih ketimun.
Adapun keuntungan dari penggunaan kapur tohor adalah prosesnya berjalan cepat,
harganya murah 2000/kg dapat mencegah terjadinya pembusukan yang dapat
mempengaruhi kualitas benih
terutama viabilitasnya dan tidak menyebabkan perubahan warna ( Murniati 2006).
Ekstraksikering yang
dilakukan terhadap buah berbentuk polong (Acacia
sp) dan jenis-jenis yang memiliki daging buah yang kering (Swietenia
macrophylla) yang dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin. Metode yang
digunakan untuk ekstraksi kering secara manual adalah dengan dipukul
menggunakan mortal. Sedangkan dengan mesin caranya diputar dalam silinder atau
mesin pemutar atau drum. ( Kuswanto 2007).
Ekstraksi
diperlukan karena biasanya benih tidak dipanen secara langsung. Biasanya
pengunduhan dilakukan terhadap buahnya. Manfaat dari ektraksi antara lain
memisahkan benih dari buah,
memisahkan benih dari kotoran
lainnya, meningkatkan kemurnian benih
( Sadjad 2005).
C.
Alat dan
Bahan
1.
Alat
a.
Saringan kawat
b.
Cawan
c.
Kertas
d.
Petridish
e.
Nampan
f.
Beker glass
2.
Bahan
a.
Pepaya ( Carica papaya) yang masak tua
b.
Tomat ( Lycopersicum esculantum)
c.
Cabai ( Capsicum annum )
D.
Cara Kerja
1.
Memotong bagian pepaya,tomat dan
cabai yang sehat dan matang dan ambil bagian tengah.
2.
Mengambil masing- masing 5 pepaya
biji, tomat, dan cabai untuk ekstraksi dan 5 biji tanpa ekstraksi ke dalam
cawan.
3.
Memasukkan 5 biji yang akan
diekstraksi dengan direndam pada beker glass dan diputar hingga bijinya
mengkerut dan siap dikupas.
4.
Memasukkan biji tomat pada beker
glass yang sudah ada airnya dan diputar hingga tersisa bijinya.
5.
Memasukkan biji cabai ke dalam beker
glass yang berisi air dan diputar.
6.
Menempatkan 5 biji pepaya, tomat,
dan cabai yang sudah diekstraksi dengan perlakuan tanpa ekstraksi dalam petridish.
7.
Menghitung daya kecambah dan
kecepatan kecambah benih
E.
Hasil
dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
Tabel 1.1 Data Rekapan
Kelompok
|
Komoditas
|
Perlakuan Ekstraksi
|
Tanpa Ekstraksi
|
||
KK (%)
|
DK (%)
|
KK (%)
|
DK (%)
|
||
6
|
Pepaya
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Cabai
|
0
|
40
|
0
|
0
|
|
Tomat
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
7
|
Pepaya
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Cabai
|
40
|
80
|
20
|
80
|
|
Tomat
|
0
|
100
|
20
|
80
|
|
8
|
Pepaya
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Cabai
|
40
|
60
|
40
|
40
|
|
Tomat
|
20
|
20
|
40
|
40
|
|
9
|
Pepaya
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Cabai
|
60
|
60
|
20
|
20
|
|
Tomat
|
80
|
80
|
80
|
80
|
|
10
|
Pepaya
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Cabai
|
0
|
20
|
0
|
20
|
|
Tomat
|
0
|
20
|
40
|
40
|
Sumber : Laporan Sementara
A. Kecepatan
kecambah dan daya kecambah benih dengan perlakuan ekstrasi
1. Biji
Tomat




2. Biji
Cabai




3. Biji
Pepaya




B. Kecepatan
kecambah dan daya kecambah benih dengan perlakuan tanpa ekstrasi
1. Biji
Tomat




2. Biji
Cabai




3. Biji
Pepaya




2. Pembahasan
Ekstraksi
biji adalah pengeluaran biji dari buah/polongnya. Ekstraksi diperlukan karena
biasanya benih tidak dipanen secara langsung. Biasanya pengunduhan dilakukan
terhadap buahnya. Berdasarkan proses ekstraksi ini, buah dan polong dapat
digolongkan menurut cara mengekstraksi. Manfaat dari
ektraksi antara lain memisahkan benih
dari buah, memisahkan benih dari
kotoran lainnya, meningkatkan kemurnian benih.
Ciri-ciri benih yang baik dapat dilihat antara lain dari (1)
bentuk, ukuran dan warnanya seragam. Benih yang baik selalu sama bentuknya.
Kalau bentuk benih itu seharusnya bulat, semuanya bulat (tidak ada yang pipih
atau lonjong). Itulah benih yang baik. Demikian pula kalau bentuknya seharusnya
pipih, maka semuanya juga harus pipih. Ukuran dan warna juga harus seragam.
Tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil. Tidak ada yang berwarna aneh,
kalau bibit berwarna kuning semua harus kuning, tak ada yang putih. (2)
Permukaan kulit benih harus bersih dan mengkilat. Tidak ada yang kotor atau
keriput. Benih yang keriput pertanda dipetik pada saat buah belum cukup umur.
(3) Tidak tercampur dengan benih hampa dan macam-macam kotoran, seperti
tanah, sisa kulit, biji rumput, dan sebagainya.(4) Kadar air cukup rendah dan
benih sudah mengalami masa istirahat yang cukup, namun masih juga belum
mengalami masa simpan terlalu lama sampai kadaluwarsa.
Selain
ciri yang mudah terlihat itu, benih yang baik juga harus masih mempunyai daya
tumbuh dan daya hidup yang besar. Ia harus mempunyai lembaga dan cadangan makanan
yang cukup untuk menumbuhkan lembaga itu menjadi tanaman muda. Untuk
melihatnya, kita bisa mengupas salah sebutir benih itu, lalu melihat lembaga
dan cadangan makanannya. Jika lembaganya masih utuh dan besar, maka benih masih
mempunyai daya tumbuh yang besar. Demikian pula dengan cadangan makanan. Harus
terlihat masih segar meskipun dalam keadaan istirahat. Selain itu benih juga
harus bebas dari bibit penyakit. Ini bisa diketahui dari kondisi tanaman
induknya. Tanaman induk yang sakit cenderung menghasilkan benih yang membawa
serta bibit penyakit.
Cara
terbaik untuk mengekstraksi benih adalah denganmerontokkan polong yang sudah
kering dan diikutimenggosok polong di atas kawat kasa. Pemilihan benih yang
baik akan menghasilkan benihyang kualitasnya seragam. Sehingga dalam
perkecambahannya juga dapat berlangsung baik dan seragam.
Kecepatan kecambah paling
baik ekstraksi benih adalah tomat dengan presentase 80% sedangkan yang cabai 60% dan pepaya 0% . Dan yang tanpa ekstraksi paling baik kecepatan kecambahnya adalah tomat
80% sedangkan yang cabai 20% dan pepaya 0% . Berarti pada hari ke 4 benih yang berkecambah paling bagus adalah
perlakuan tanpa ekstraksi yaitu tomat.
Daya kecambah pada
kelompok ini perlakuan ekstraksi yang paling baik adalah pada benih tomat
dengan presentase 80% yang berarti dalam 7 hari semua benih dapat berkecambah. Sedangkan
perlakuan tanpa ekstraksi yang paling baik adalah benih tomat dengan
presentase daya kecambah 80%. Dan pada benih papaya semua ulangan presentase
ekstraksi dan tanpa ekstraksi 0% . Hal ini karena benih papaya yang diekstraksi
mungkin masih terdapat lendir yang menyelimuti benih pepaya sehingga dapat
menghambat perkecambahan dan dapat menumbuhkan cendawan yang mengakibatkan
benih tak berkecambah.
F. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan acara I Ekstraksi Benih dapat disimpulkan antara lain:
a.
Ekstraksi benih adalah
pengeluaran biji dari buah/polongnya. Ekstraksi diperlukan karena biasanya benih
tidak dipanen secara langsung untuk memisahkan benih dari buah, memisahkan benih dari kotoran lainnya, meningkatkan kemurnian benih.
b.
Ciri-ciri
benih yang baik antara lain bentuk, warna, dan ukuran seragam, permukaanya
kulitnya bersih dan mengkilat serta tidak tercampur dengan benih hampa yang
dapat menularkan penyakit.
c.
Cara terbaik untuk
mengekstraksi benih adalah denganmerontokkan polong yang sudah kering dan diikutimenggosok
polong di atas kawat kasa. Pemilihan benih yang baik akan menghasilkan
benihyang kualitasnya seragam.
d.
Benih
pepaya tidak berkecambah karena masih terdapat lendir yang menyelimuti benih
pepaya sehingga dapat menghambat perkecambahan dan dapat menumbuhkan cendawan
yang mengakibatkan benih tak berkecambah.
e.
Daya kecambah ekstraksi
paling baik adalah benih tomat dengan presentase 80%. Sedangkan tanpa
ekstraksi paling baik benih tomat yaitu 80%.
DAFTAR PUSTAKA
ISTA 2000.
International Rules for Seed Testing: Rules 2000. Seed Science and Technology, 13 (2) : 299 – 355.
Kamil 2002.Teknologi Benih I.Padang: Universitas Andalas
Kuswanto2003.Teknologi Pemprosesan, Pengemasan
dan Penyimpanan Benih. Kanisius:
Yogyakarta.
Murniati 2006.
Informasi Hasil Penelitian Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap
viabilitas benih kemiri (Aleurites moluccana Willd.). Keluarga Benih
7(1):59-65
PitojoSetijo2005. Benih Kacang
Tanah. Kanisius: Yogyakarta
Sadjad2005. Dasar-dasar Teknologi Benih.http://dasistalovers.wordpress.com/. Diakses
pada tanggal 2 Desember 2013 pukul 18.40
WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar