III. PERLAKUAN PEMANGKASAN TANAMAN
A. Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Perkembangan
tanaman dipengaruh oleh zat pengatur tumbuh, auksn suatu fitohormon yang banyak
dipelajari. Misalnya dominasi pucuk (apical domansi) yaitu penghambatan oleh
titik pertumbuhan tunas-tunas dibawahnya, nampaknya merupakan fungsi dari
auksin. Dormansi pucuk dapat dihilangkan dengan pemangkasan. Auksin dibentuk di
ujung-ujung batang dan akar, darimana ia bergerak ke bagian lain dari tanaman.
Hasil akhiir konsentrasi auksin, berhubungan dengan penghambatan atau
perangsangan pertumbuhan dan juga diferensi jaringan dan alat-alat.
Pemangkasan diartikan sebagai memotong
bagian tanaman untuk menghindari terjadinya arah pertumbuhan yang tidak
diinginkan. Dasar dari pemangkasan erat kaitannya dengan dominasi pucuk.
Pemangkasan dapat mencegah menjalarnya penyakit, senitasi tanaman, memudahkan
panen, memperlancar penyerbukan alami, memudahkan pengamatan buah, dan efisiens
distribusi fotosintat untuk pembungaan dan pembuahan. Pemangkasan yang kurang hati- hati akan menyebabkan gangguan mekanik pada batang, luka-luka yang
tertinggal akan menularkan penyakit ke kayunya, atau kerusakan lain pada
batang. Kerusakan ini dapat terjadi diakibatkan oleh penggunaan alat yang
kurang tajam, atau pemangkasan yang terlalu keras, yaitu pemotongan cabang dan
daun terlalu banyak sehingga pertumbuhan tegakan menjadi terhambat.
Pemangkasan
juga mempunyai manfaat tersendiri, meskipun dianggap kurang penting dan kurang
berperan dalam pertumbuhan tanaman, namun proses pemangkasan dalam kegatan
budidaya sangatlah memberi dampak yang sangat nyata. Hal tersebut bisa dilihat
dari beberapa dampak yang dihasilkan dar proses pemangkasan seperti dapat
mengurangi OPT, menambah estetika, dan memperkokoh batang tanaman.
Pertunbuhan
tunas lateral dapat menimbulkan terbentuknya cabang batang yang cukup banyak
pada ketiak batang utama, sedangkan pihak pemangkasan pucuk batang menyebabkan pertumbuhan tunas
apikal terhambat sehingga tanaman tidak
terlalu tinggi dan mempunyai cabang yang banyak sehingga pembentukan bunga
banyak. Dari banyaknya bunga yang tumbuh tersebut dapat di artikan sebagai adanya
hasl tanaman yang baik.
Praktikum pemangkasan ini dilakukan
pada tanaman tomat ( licopersium esculantum) dan zat pengatur tunbuh yang
terdapat pada tanaman tomat adalah Thyamin piridoksin yang dibentuk daun. Hal
serupa juga untuk pertumbuhan dan perkembangan buah, embrio, dan kuncup yang
berhubungan dengan zat pertumbuhan yang di bentuk oleh tanaman. Buah tomat
merupakan salah satu bahan pelengkap dalam setiap hidangan. Pemangkasan bisa juga
menghasilkan produksi tomat yang lebih banyak dan lebih baik.
2. Tujuan
Praktikum
Praktikum pada acara III tentang
Perlakuan Pemangkasan Tanaman ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemangkasan
pucuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
B. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa cara
pemangkasan yaitu pemangkasan cabang primer, pemangkasan peremajaan dan
pemangkasan pemeliharaan, dan sisi pemangkasan dalam yang dilakukan pada
peremajaan akan menunda masa panen karena tanaman memerlukan waktu untuk
rehabilitasi. Di tinjau dari aspek fisiologis tanaman, pemangkasan yang
demikian disertai dengan pembersihan seluruh komponen untuk asimilasi adalah
suatu hal yang sangat drastis dan akan menyebabkan terjadinya stagnasi
pertumbuhan berikutnya (Zulkifli
Hasan 2001).
Pemangkasan
dapat mendorong lebih cepat tumbuhnya tunas baru, yang berpotensi untuk
berbunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan selain dapat
menngkatkan hasil bunga juga dapat memperbaiki kualitas bunga dan penampilan
atau figur tanaman mnjadi lebih baik tetapi juga dapat mengadakan produksi
bunga menurun (Satsijah 2008).
Tunas
lateral merupakan subyek pengamat korelasi oleh tunas apikal, sehngga jka tunas
apikal dipangkas maka hanya tunas lateral paling atas yang tumbuh dengan cepat
sehingga tunas basal tetap terhambat. Penghambatan tunas lateral tergantung
pada konsentrasi hormon auksin yang diberikan pada permukaan batang yang di
potong. Sebuah pemberian auksin eksogen pada sebuah tanaman yang dipotong akan
merangsang pertumbuhan pucuk tanaman (Wilkins 2004 ).
Pada
tanaman buah di kenal teknik pemangkasan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan
meningkatkan produksi tanaman buah. Pemangkasan mampu menjaga kelembaban
tanaman sehingga tdak mudah terserang hama dan penyakit. Dominasi pucuk dapat dihilangkan
dengan pemangkasan. Auksin dibentuk ujung batang dan ujung akar dar mana ia
bergerak ke bagian lain dari tanaman hasil akhir konsentrasi auksin berhubungan
dengan pemangkasan, pertumbuhan dan juga dferensiasi jaringan dan alt-alat
(Anonim 2010)
Untuk
mendapatkan tomat yang seragam hanya
memihara dua cabang utama yang tumbuh pada batang utama. Setelah tumbuh
beberapa daun biasanya tanaman tomat akan membentuk dua cabang dan tunas-tunas
yang tumbuh pada ruas percabangan. Tunas- tunas yang tumbuh pada cabang yang
dipelihara dilakukan pemotongan. Pemotongan tunas yang tumbuh pada percabangan
dilakukan dan harus dapat membedakan apakah yang tumbuh tersebut merupakan
tunas atau calon bunga. Kalau yang tumbuh calon bunga jangan dlakukan
pemotongan ketika tunas masih kecil (Anonim 2009).
Pemangkasan
dilakukan dengan memngkas habis semua ujung-ujung ranting tempat keluarnya
bunga/ buah. Pemangkasan ujung-ujung ranting akan merangsang keluarnya
tunas-tunas baru yang jumlahnya akan lebih banyak dari jumlah tunas sebagai
ujung ranting. Selain itu akan memudahkan pemeliharaan dengan mempertahankan
tinggi tanaman yang tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau tumbuh terlalu
melebar ke arah samping sehingga menghabiskan banyak tempat untuk menunjang
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Pangkas habis pula semua tunas air yang
muncul serta membuang semua ranting kering yang mati. Rantng kering ni biasanya
menjadi tempat yang menyenangkan bagi
pertumbuhan beberapa jenis hama dan penyakit, khususnya hama penggerek
batang (Dwijoseputro 1990).
Menurut Sutomo
(2005),
tanaman
tomat memerlukan perhatian khusus dalam pemeliharannya. Pemeliharaan
tanaman yang dilakukan kurang baik maka kemungkinan kegagalan panen adalah
besar. Bila pertumbuhan tanaman
bertambah tinggi maka tanaman perlu diberi turus untuk menopang tanaman
tersebut agar tidak rebah. Turus dibuat
sesuai varietas yang ditanam. Turus
ditancapkan di dekat tanaman tomat, kemudian batang tanaman diikat cukup
longgar sehingga tanaman tersebut cukup leluasa berkembang
C.
Metode Praktkum
1.
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktkum
Acara III tentang Perlakuan Pemngkasan Tanaman di laksanakan pada hari Selasa,
24 Mei 2013 yang bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Alat dan Bahan
a.
Alat
1) Polybag
2) Pisau
3)
Gunting
4)
Timbangan
b.
Bahan
1)
Media tanam yang tersedia
2) Bibit
tanaman tomat
3.
Cara Kerja
Menyiapkan dua buah polybag berisi dengan
media tanam dan basahi dengan air
secukupnya . tanam bibit tomat uang telah disiapkan dan pelihara tanaman.
Lakukan pemangkasan pucuk tanaman pada umur 15 HST.
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1.
Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Perlakuan Pemangkasan Tanaman
Pengamatan
|
Kontrol
|
Perlakuan
|
Jumlah tunas
lateral
|
15,5
|
21
|
Saat berbunga
|
-
|
-
|
Jumlah buah
|
-
|
-
|
Berat buah
|
-
|
-
|
Sumber
: Hasil Pengamatan



Gambar 3.1 Tanaman tomat kontrol dan tanaman
tomat pangkas
2. Pembahasan
Tanaman tomat komersial
termasuk dalam family solanaceae dan
merupakan tanaman semusim berbentuk perdu. Tomat mempunyai akar tunggang tumbuh
baik secara horizontal maupun vertikal. Daerah perakarannya dapat mencapai
kedalaman 1,5 m sedangkan ujung akarnya dapat mencapai kedalaman 0,5 m pada
kondisi lingkungan yang optimum. Cahaya dan kelembaban juga merupakan faktor
penting bagi pertumbuhan tanaman tomat. Penyerapan hara yang maksimum oleh
tanaman tomat akan dicapai apaibila pencahayaan berlangsung selama 12-14 jam
per hari, sedangkan intensitan cahaya yang dikehendaki adalah 0,25 mj/m2/hari.
Kelembaban relatif yang tinggi akanmerangsang pertumbuhan, karena asimilasi CO2
menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak pada kelembaban
relatif yang tinggi.
Pemangkasam pada pucuk
tanaman dilakukan dengan mematahkan dominasi apikal sehingga pemangkasan
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pemangkasan berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman, pemangkasan merupakan suatu tindakan membuang tunas apikal
untuk mendorong tanaman agar bercabang banyak dan menghasilkan tunas baru.
Tunas yang terdapat dipucuk batang dipangkas sehingga tunas-tunas pada ketiak
daun muncul. Tunas yang berada dipucuk adalah pucuk adalah pusat terbentuknya
auksin. Auksin tersebut akan menyebar kebagian batang setelah dilakukan pemangkasan
dan mendorong munculnya tunas lateral. Jika tunas lateralnya semakin banyak
maka akan memperoleh hasil produksi yang maksimal.
Pemangkasan pada
tanaman tomat dilaksanakan 15 hari setelah tanam, yaitu pada saat tanaman telah
memiliki tunas apikal yang cukup kuat sehingga diharapkan dengan pemangkasan
ini dapat merangsang pertumbuhan dari tunas lateral. Jumlah tunas lateral pada
tanaman tomat yang dipangkas sebagai perlakuan semuanya lebih banyak
dibandingkan pada tanaman kontrol. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor
seperti faktor genetik tanaman itu sendiri, faktor lingkungan berupa cahaya,
kelembaban, bahan organik, CO2, dll.
Tunas lateral pada
tanaman tomat yang perlakuan muncul dua tunas lateral, karena pada pucuk
tanaman dilakukan dengan menghilangkan dominasi apikal sehingga pemangkasan
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Karena pemngaksan merupakan suatu
tindakan membuang tunas apikal sehingga pemangkasan berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman. Pada tanaman kontrol hanya sebagaian besara tidak muncul
tunas lateral ini menunjukkan bahwa pemangkasan pucuk daun pada tomat dapat
memperbanyak pertumbuhan generatif. Pada tanaman tomat kontrol pertumbuhannya
tinggi ke atas dan jumlah cabang pada
tanaman ini tiap minggunya berkurang.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan perlakuaan pemangkasan tanaman tomat dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
a)
Perlakuan pemangkasan pada umumnya bertujuan
untuk meningkatkan hasil panen
b)
Faktor yang berpengaruh terhadap
pemangkasan adalah faktor tanaman, lingkugan dan faktor perlakuan.
c)
Perawatan secara maksimal pada masa
pertumbuhan tanaman perlu diperhatikan secara intensif agar diperoleh hasil yang
maksimal
d)
Pemangkasan pada tunas apikal akan
merangsang pertumbuhan tunas lateral.
2. Saran
Berdasarkan dari praktikum Dasra
Agronomi dengan judul Perlakuan Pemangkasan Tanaman, penulis ingin memberikan
sedikit saran yaitu sebagai berikut :
a)
Perlu dilakukan pengamatan dan perawatan
yang lebih teliti dan serius terhadap pertumuhan tanaman.
b)
Penyiangan dan perawatan sebaiknya
dilakukan secara rutin agar pertumbuhan tanaman sesuai harapan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim 2010 http://www.tanindo.com/abdi2/hal0901.htm . Di akses pada
hari Selasa tanggal 4 Juni 2013 pukul 16.30 WIB
Anonim 2009 http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-res-2007-nenhasnun-923 . Di akses pada hari Selasaa tanggal 4 Juni 2013
pukul 16.30 WIB
Dwjoseputro 1990. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Satsijah 2008 . Pengaruh Pemangkasan dan Aplikasi Cycosel
Terhadap Hasil Bunga
Sutomo, Hadi. 2005. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah.
UGM Press. Yogyakarta
Wilikins S 2004. College Botany. University of New York
Hasan. Z.2001. Pedoman
Bertanam Sayuran Dataran Rendah. UGM press. Yogyakarta
bagus
BalasHapus