Minggu, 23 Februari 2014

SPEKTROFOTOMETER UNTUK PENENTUAN KADAR PROTEIN




II. SPEKTROFOTOMETER UNTUK PENENTUAN KADAR PROTEIN
A.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Protein merupakan zat yang sangat berguna bagi kehidupan manusia serta merupakan komponen utama dalam sel hidup dan memegang peranan penting dalam proses kehidupan. Fungsi utama dari protein yaitu sebagai pembentuk struktur sel, membangun sel tubuh baru dan mengganti sel lama yang telah rusak, serta sebagai enzim dan katalisator segala macam proses biokimia dalam sel, disamping fungsi-fungsi yang lain. Contoh pada bahan makanan, protein terdapat pada susu, kedelai dan sebagainya.
Tiap bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan protein yang berbeda-beda besarnya. Maka dari itu, pengukuran kadar protein suatu bahan sangat diperlukan. Cara Menentukan suatu kadar protein yang terkandung pada bahan makanan dengan menggunakan metode spektrofotokopi.
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu suatu alat yang digunakan untuk  menentukan suatu senyawa baik baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.
Menguji protein dengan menggunakan spektrofotokopi atau spektrometer itu merupakan metode dari lowry. Mengukur kadar protein menggunakan spektrofotokopi pada dasarnya analisis kualitatif atau kuantitatif, dengan suatu prinsip kerja reaksi antara radiasi elektromaknetik dengan elektro bahar. Memiliki suatu fungsi sebagai gelombang sekaligus materi radiasi elektromagnetik menjadi bermanfaat.       


2.      Tujuan Praktikum
       Tujuan melakukan praktikum spektrofotometer untuk menentukan kadar
       protein yaitu :
a.     Menentukan kadar protein suatu bahan dengan spektrofotometer.
b.    Mengetahui hasil kadar protein dari masing-masing sampel.
3.      Waktu dan Tempat
                  Praktikum kimia dasar pada acara ke II, dilaksanakan pada hari selasa, 20 November 2012 pukul 07.30 - 09.00 WIB di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.



















B.      Tinjauan Pustaka
Konsentrasi protein diukur  berdasarkan atas optical dencity pada panjang gelombang tertentu untuk mengetahui banyaknya protein dalam larutan. Protein dengan garam fosfofungsat pada suasana alkalis akan memberikan warna biru yang intensitasnya tergantung pada konsentrasi protein tertera. (Arthur, 1996)
Kurva standart adalah kurva Alibrasi dari sederet larutan standart larutan-larutan itu. Larutan itu sebaiknya mempunyai komposisi cuplikan. Hasil tidak pernah didasarkan pada literature absortivitas molar. (Polling, 1996)
Analisa Kjeldahl dapat dipakai untuk menganalisis kadar protein dalam bahan makanan secara tidak langsung. Analisa ini dipakai untuk mengetahui kadar protein dengan menggunakan asam sulfat pekat dengan katalis selenium oksiklorida. Cara ini merupakan cara yang sederhana dan mudah dilakukan. (Basari, 1997)
Protein pada setiap bahan kadarnya berbeda-beda. Pengukuran kadar protein suatu bahan sangat diperlukan karena erat kaitannya dengan tingkat konsumsi manusia. Pengukuran kadar protein dengan menggunakan metode Lowry adalah dasar dari penggunaan spektrofotometer. Warna biru yang terjadi oleh pereaksi Ciocalteau disebabkan reaksi antara protein dan Cu dalam larutan alkalis dan terjadi reaksi garam fosfotungstat dan garam fosfomoliddat oleh tirosin dan triptopan (Ahmad, 1997)
Protein merupakan makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam-asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida dan mempunyai bobot molekul 5000 sampai berjuta-juta. Satu molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino tertentu dengan susunan tertentu pula dan bersifat turunan (Aisyah , 1998)


C.      Alat, Bahan, dan Cara Kerja
1.    Alat
a.      Tabung reaksi
b.      Rak tabung reaksi
c.      Pipet
d.      Gelas ukur
e.      Spektrofotometer
2.  Bahan
 a.      Larutan BSA susu dan kedelai
 b.      Reagen A (Na2CO3 dalam NaOH)
 c.      Reagen B (CuSO4 dalam aquades)
 d.      Reagen C (K-tartat dalam aquades)
 e.      Reagen D (campuran A; B; C = 20: 1: 1)
 f.       Reagen E (Fiolin Ciocalteu dalam eter)
 g.      Larutan bovine serum albumin dalam buffer pH 6
3.  Cara Kerja
a.       Memasukkan 1 ml larutan BSA susu dalam tabung reaksi, dan 2 ml
          sampel kedelai dalam tabung reaksi berbeda.
b.       Menambahkan 1 ml reagen D dalam masing-masing tabung reaksi,
          kemudian menggojoknya dan mendiamkannya pada suhu ruangan
          selama 15 menit.
c.       Setelah 15 menit,  menambahkan reagen E ke dalam masing-masing
          sampel, kemudian menggojok dan mendiamkannya selama 45 menit.
d.       Menembak kedua larutan tersebut dengan menggunakan Spektrometer.
e.       Mengukur absorbansinya pada 540 nm.





D.    Hasil dan Analisis Hasil Pengamatan
1.      Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Pengukuran absorbansi larutan BSA
Absorbansi (A°)
Konsentrasi
0
0
0,055
0,2
0,097
0,4
0,131
0,6
0,177
0,8
0,219
1
Sumber : Laporan Sementara
Tabel 1.2 Pengukuran absorbansi sampel
Sampel
Absorbansi (A°)
Susu
0,203
Kedelai
0,119
Sumber : Laporan Sementara









2.      Analisis Hasil Pengamatan
Analisis Absorbansi Sampel
a.       Susu
y =
a+bx
0,203 =
0,028+4,665x
0,203-0,028 =
4,665x
0,175 =
X
      4,665

0,037 =
X
                     Kadar Sampel      =   0,74%
b.      Kedelai
     y =
a+bx
0119 =
0,028+4,665x
0,119-0,028  =
4,665x
0,091 =
4,665x
0,091 =
X
        4,665

0,019 =
X
Kadar Sampel     =    0,38%










E.     Pembahasan dan Kesimpulan
1.      Pembahasan
Protein merupakan komponen utama pada sebagian besar jaringan pada tubuh manusia. Protein terdiri dari unsur-unsur Karbon, Nitrogen, Oksigen, dan Hidrogen. Fungsi protein sebagai  zat pembangun atau pembentuk struktur sel, serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Untuk menghitung kadar protein, dapat dilakukan dengan cara mengukur kadar protein berdasarkan metode Lowry Folin Ciocalteu dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Oleh karena itu, pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk menentukan hasil kadar protein dalam setiap bahan yang berbeda.
Prinsip kerja dari spektrofotometer berprinsip kerja reaksi antara reaksi elektromagnetik dengan partikel bahan. Spektrofotometer bekerja berdasarkan pada prinsip penyerapan gelombang cahaya (radiasi) yang dilewatkan pada suatu larutan. Spektrofotometer yang digunakan adalah visible atau menggunakan cahaya tampak yang panjang gelombang terukurnya yang berkisar antara 340 nm – 1000 nm. Panjang gelombang maksimum dicari untuk mengetahui seberapa besar energi cahaya tertinggi yang diserap oleh suatu larutan.
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui zat yang terkandung dalam makanan atau minuman seperti micro nutrient, zat pewarna, dan lain-lain. Tergantung panjang gelombang yang telah diatur pada spektrofotometer. Warna biru kehitaman terjadi karena terdapat reaksi antara protein dengan Cu2+ dalam larutan alkalis.

.



2.      Kesimpulan
Dari hasil praktikum spektrofotometer untuk penentuan kadar protin, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.       Penentuan kadar protein menurut metode Lowry Folin Ciocalteau menunjukkan jumlah protein yang terkandung dalam larutan
b.      Hasil analisis absorbansi kadar sampel pada susu adalah 0,74 %
c.       Hasil analisis kadar sampel pada kedelai adalah 0,38%  
d.      Dari kurva dapat dilihat bahwa kadar protein akan semakin tinggi seiiring dengan semakin besarnya konsentrasinya.





















DAFTAR PUSTAKA
Arthur. 1996. Illustrated Dictionary of Chemistry. Science Press Singapore. Singapore.
Polling. 1996. Intisari Kimia III. UT. Depdikbud. Jakarta.
Basari. 1997. Ilmu Kimia SMU. Depdikbud RI. Jakarta.
Achmad. 1997. Buku Materi Pokok Kimia. UT. Depdikbud RI. Jakarta.
Aisyah. 1998. Kimia Untuk Universitas. Bumi Aksara. Jakarta

4 komentar:

  1. Terimakasih atas infonya, kunjungi juga ya :)

    http://unityofscience.org/penentuan-kadar-protein-dengan-metode-lowry/

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas infonya, kunjungi juga ya :)

    http://unityofscience.org/penentuan-kadar-protein-dengan-metode-lowry/

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas infonya, kunjungi juga ya :)

    http://unityofscience.org/penentuan-kadar-protein-dengan-metode-lowry/

    BalasHapus
  4. seharusnya menggunakan panjang gelombang 280 nm

    BalasHapus