ACARA
IV
PENGENALAN
BUAH DAN SAYUR
A. Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Sayuran merupakan salah satu
komoditas andalan Indonesia. Sayuran bukanlah makanan pokok namun biasa dimakan
sebagai makanan pengiring makanan pokok. Bagian-bagian tanaman yang dapat
dimakan misalnya; akar/umbi akar (wortel), batang/umbi batang (kentang),
daun/tangkai daun (bayam, kangkung, bawang daun), kucup bunga, buah muda/tua
(kacang panjang, buncis, terong, tomat, cabe, mentimun, jagung, labu siam),
biji dan lain-lain.Sayuran mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan
oleh tubuh, yaitu vitamin, mineral, protein, lemak, dan karbohidrat. Serta
kandungan serat yang bagus untuk sistem pencernaan.
Sayuran memiliki
kandungan air yang sangat tinggi, yaitu ±
96%. Sayuran umumnya berwarna hijau. Karena sayuran mengandung klorofil,
khususnya pada sayuran daun. Selain itu tanaman sayuran yang mengandung karoten
akan berwarna orange atau kuning dan banyak mengandung vitamin A, contohnya
adalah wortel. Sedangkan tanaman yang mengandung antosianin berwarna merah atau
biru.
|
Buahan dapat
digolongkan berdasarkan tipe pertumbuhan dan berdasarkan perubahan relatif pada
aktivitas respirasi didalam jaringan buah. Berdasarkan tipe pertumbuhan
dibedakan menjadi:
a.
Buah-buahan pohon
b.
Buah-buahan semak
c.
Buah -buahan terna
atau berbatang basa
d.
Buah-bauahan
berbatang merambat
Berdasarkan perubahan relatif pada aktivitas respirasi
didalam jaringan buah dibedakan atas buah klimaterik dan nonklimaterik.
Sayuran dan buahan sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Maka dari perlu diadakan pengenalan sayur dan buah untuk mengetahui
sifat-sifat penting dari berbagai jenis sayuran dan buah. Untuk itu perlu diadakan klasifikasi
yang baik. Diantaranya mengklasifikasikan tanaman berdasarkan taksonomi, syarat
hidup yang diperlukan tanaman, zat-zat yang
terkandung, berdasarkan
bagian tanaman yang dimakan dan klasifikasi bersadarkan cara bertanamnya.
2.
Tujuan Praktikum
Mengenal dan
mempelajari bermacam-macam sayuran, cara bertanam, bagian yang dimakan serta
zat-zat penting yang terdapat pada sayuran.
B.
Tinjauan
Pustaka
Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan buah buni berdaging
yang memiliki banyak manfaat. Tomat biasanya dimanfaatkan dalam keadaan segar
atau telah dimasak. Tomat memiliki botani sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Lycopersicon (Lycopersicum) Species : Lycopersicon esculentum Mill. Tomat secara umum dapat
ditanam didataran rendah, medium, dan tinggi,tergantung varietasnya. Namun,
kebanyakkan varitas tomat hasilnya lebih memuaskan apabila ditanam didataran
tinggi yang sejuk dan kering, sebab tomat tidak tahan panas terik dan hujan.
Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 23 o C pada siang hari dan 17
o C pada malam hari. Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur liat
yang banyak mengandung pasir. Dan akan lebih disukai bila tanah itu banyak
mengandung humus, gambut, serung. Sedangkan keasaman tanah yang ideal untuknya
adalah netral 6 – 7 (Sudjijo 2002).
Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote)
adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan
biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung
dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu. Labu Siam ternyata memiliki manfaat
yang tidak kita duga. Sayuran yang murah harganya ini merupakan makanan sehat
buat jantung, mampu menangkal kanker, dan sangat baik bagi wanita hamil.
Meskipun bentuknya tidak eksotis, labu siam banyak manfaatnya bagi kesehatan
manusia. Labu siam pertama kali ditemukan oleh Patrick Browne di Jamaika tahun
1756. Jenis tanaman ini banyak ditanam di kawasan Filipina, Malaysia, dan
Indonesia. Di Meksiko labu siam tidak hanya dimanfaatkan buahnya saja, umbinya
juga dipakai sbg bahan pangan sumber karbohidrat (Indrayatna 2005).
Terong
adalah sayuran ungu ungu yang kaya manfaat untuk kesehatan. Terong merupakan sumber serat yang
baik, sumber Vitamin B dan mineral seperti magnesium dan mangan. Warna ungu
pada terong mengandung zat yang sebut Antosianin. Antosianin dapat mencegah
tekanan darah tinggi, hepatosis (penyakit karena kekurangan vitamin E atau selenium),
dan meningkatkan penglihatan saat malam. Terong merupakan sumber mineral
kandungannya seperti magnesium, mangan dan potasium. Magnesium membantu fungsi
normal saraf dan jantung serta menjaga sistem kekebalan sistem tubuh dari
bakteri dan virus yang masuk ke tubuh. Mangan membantu metabolisme lemak dan
karbohidrat. Selain itu terong juga sumber vitamin. Terong mengandung Vitamin
B, termasuk Vitamin B1, B3 dan B6 yang membantu tubuh untuk mensintensis
karbohidrat menjadi energi yang dapat membantu menghancurkan lemak dan protein
(Haryanto 2012).
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah
satu komoditas tanaman sayuran yang sangat prospektif dan handal, karena
tanaman cabai mempunyai nilai ekonomi tinggi. Cabai mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama
vitamin A dan vitamin C. Selain kaya vitamin A dan vitamin C, cabai juga
mengandung atsiri yang sangat bermanfaat sebagai bahan baku obat-obatan yang
dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti sesak napas, pegal-pegal, rematik
dan gatal-gatal. Zat capsaicin (C18H27NO3)
yang terdapat dalam buah cabai dapat merangsang burung untuk mengoceh dan lebih
menarik. Dengan demikian, buah cabai juga dimanfaatkan sebagai campuran bahan
makanan ternak dan juga dimanfaatkan industri makanan dan minuman untuk
menggantikan fungsi lada dan untuk memancing selera. Meskipun harga pasar cabai
sering naik turun cukup tajam, tetapi
minat petani untuk membudidayakan cabai tidak pernah surut (Pradana 2011).
Wortel (Daucus carota)
merupakan tanaman yang dapat ditanam sepanjang tahun. Sayuran ini banyak
diminati masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh
terutama betakaroten yang akan diubah menjadi vitamin A yang sangat penting
bagi fungsi retina. Betakaroten dapat juga sebagai pelindung terhadap kanker
karena dapat berperan sebagai antioksidan (Sugiarto, 2012).
Kacang
panjang merupakan tanaman semak yang hidupnya
menjalar dan tanaman kacang panjang ini merupakan tanaman semusim yang dengan
tinggi kurang lebih 2,5 m pada bagian batang tanaman kacang panjang ini umumnya
tumbuhnya tegak, silindris, lunak dan berwarna hijau dengan permukaan licin
kemudian daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm,
tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai
silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Kemudian bunga
tanaman kacang panjang ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai
silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota
berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang
kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai,
berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Kemudian buah
tanaman kacang panjang ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25
cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna
coklat muda (Harun, 2005).
Mentimun
merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya
dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya.
Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki
kandungan airyang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan
buah mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat menurunkan
tekanan darah tinggi. Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin buah masak
warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari bagian mesokrap
berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Buah dipanen ketika masih setengah masak
dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya mengering dan biji
dipanen, warnanya hitam (Sudiyono 2004).
Buah tanaman sawi berupa buah dengan tipe buah
polong yang bentuknya memanjang dan berongga. Tiap buah (polong) berisi 2-8
butir biji sawi. Sistem
perakaran tanaman sawi yaitu akar tunggang (radix primaria) menyebar ke semua
arah pada kedalaman antara 30-50 cm. Batang tanaman sawi berupa batang yang
pendek dan beruas-ruas, sehingga hampir tidak kelihatan. Serta memiliki daun
yang bersayap, bertangkai panjang dan bentuknya pipih serta berwarna hijau.
Bunga tanaman sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh
memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Fase vegetatif ini dimulai dari
perkembangan benih sampai terbentuknya premedium. Sedangkan fase generatif
terjadi saat pembentukan kuncup bunga daun dan biji atau pada saat pembentukan
dan pendewasaan struktur penyimpanan makanan (Haryanto 2006).
Pare adalah tumbuhan merambat yang
berasal dari yang berasal dari wilayah asia tropis, terutama daerah India
bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Anggota suku labu-labuan atau
Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun
bahan pengobatan. Nama Momordica yang
melekat pada nama binominalnyaberarti “gigitan” yang menunjukan pemerian tepi
daunnya yang bergerigi menyerupai bekas gigitan (Lupita, 2001).
Seledri merupakan tanaman dari family apiaceae. Seledri (Apium graveolens)
juga dikenal dengan nama daun sop, adalah tanaman sayuran yang juga banyak
dipakai sebagai tanaman obat. Seledri dapat tumbuh pada dataran rendah sampai
tinggi, dan optimal pada ketinggian tempat 1.000 s.d. 1.200 m dpl, suhu udara 7
- 16 derajat selcius dan pH tanah 5,5 - 6,8. Perbanyakan
seledri bisa dengan biji atau anakan. Seledri termasuk tanaman yang mudah
perawatannya. Untuk skala rumah tangga seledri juga bisa berfungsi sebagai
tanaman hias dengan menanamnya dalam pot gantung, atau pada kotak memanjang
seperti talang plastik Media tanaman yang cocok adalah campuran tanah subur,
pupuk kandang dan serbuk gergaji/sekam dengan perbandingan 1:1:1. (Hanum
2008).
Apel dikenal sebagai
rajanya buah-buahan, Departemen Pertanian di Amerika menuliskan bahwa varietas
apel yang tumbuh di seluruh dunia ada sekitar 7000 jenis, baik hasil silangan
maupun masih liar di hutan. Salah satu varietas yang dikembangkan di Indonesia
adalah varietas manalagi yang banyak terdapat di Malang Jawa Timur. Buahnya
memiliki bentuk yang bulat dengan diameter 4 hingga 7 cm serta memiliki warna
buah hijau muda kekuningan dengan aroma yang harum segar. Rasanya manis serta
pada apel yang belum matang tidak terasa asam. Apel mengandung berbagai jenis
zat yang mampu mengatasi penyakit ringan ataupun berat. Flavonoid dan fitokimia
misalnya, yang berperan besar dalam
menjaga kekebalan dan fungsi organ tubuh. Selain itu berbagai penyakit seperti
stroke, kanker, kolesterol, diare, disfungsi ginjal serta insomnia dapat
ditangkal oleh buah apel (Yulianti dkk 2011).
Tanaman mangga cocok hidup di daerah dengan musim
kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga.
Jika ditanam di daerah basah tanaman banyak mengalami serangan hama dan
penyakit serta gugur buah dan bunga jika bunga muncul pada saat hujan. Tanaman
mangga memiliki peakaran tunggang pada tanaman yang dikembangbiakkan dengan
biji. Sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif memiliki perakaran yang
serabut. Mangga dapat ditanam di dataran rendah dan menengah dengan ketinggian
0-500 mdpl menghasilkan buah yang lebih bermutu dan kuantitas yang lebih banyak
daripada di dataran tinggi (BPP Teknologi 2011).
Tanaman
salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan mempunyai prospek baik
untuk diusahakan. Daerah asal nya tidak jelas, tetapi diduga dari Thailand,
Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman salak (Salacca
edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak dibawa
oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke
Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai. Banyak varietas salak yang bisa
tumbuh di Indonesia. (Harsoyo,
Purnomo 2006).
Jeruk manis atau jeruk peras (Citrus sinensis Osbeck) adalah perdu tropis dan subtropis yang menghasilkan buah dengan nama sama. dan
juga nama buahnya. Buah jeruk memiliki kulit berwarna hijau hingga jingga dan
daging buahnya mengandung banyak air. Sari buah jeruk merupakan minuman hasil perasan jeruk yang populer. Kulit
buah jeruk biasa dikeringkan dan diolah menjadi bahan obat dan biasanya dipakai
dalam ramuan herbal atau jamu tradisional Tionghoa. Kulit jeruk dapat diolah dengan cara tertentu
menjadi manisan atau selai (marmalade). Cairan buah jeruk banyak mengandung vitamin C (Agustian, dkk. 2005)
Nanas (Ananas
comosus (L.) Merr.) merupakan salah satu jenis buah-buahan tropis yang
banyak dikonsumsi masyarakat baik karena harganya murah, mudah didapat,
kandungan gizi cukup tinggi, dan mudah dibudidayakan. Buah nanas memiliki kadar
air yang tinggi hingga mencapai kurang lebih 80-90 % sehingga mudah sekali
mengalami perubahan fisik, kimia maupun fisiologis. Dengan demikian apabila
tidak segera dipasarkan atau dilakukan penanganan lebih lanjut maka mutunya
akan cepat menurun (Nugroho, 2002).
C. Alat
dan Bahan
1. Bahan
a. Sayuran:
-
Cabai (Capsicum annum)
-
Mentimun (Cucumis sativus)
-
Wortel (Daucus carota)
-
Kacang panjang (Vigna sinensis)
-
Labu siam (Schecium edule)
-
Tomat (Solanum
licopersicum)
-
Seledri (Apium graveolens)
-
Pare (Momordica charantia)
-
Sawi putih (Baranca rapa)
b. Buah
-
Jeruk (Citrus Sp.)
-
Salak (Sallaca zallaca)
-
Apel (Maulus domestica)
-
Nanas (Ananas comocus L.)
-
Mangga (Mangivera indica)
D. Cara
Kerja
Menggambar
bahan yang tersedia dan memberi keterangan:
1. Nama
(Indonesia,Daerah,Latin dan Inggris)
2. Bagian
yang diamakan
3. Zat-zat
yang terkandung
4. Daerah
tempat tumbuhnya (dataran rendah/tinggi)
5. Cara
bertanam (langsung dengan pembibitan)
6. Tipe
buah
E. Hasil
dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
Tabel
4.1 Pengenalan sayuran dan buah
NO
|
Nama
Komoditas
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
Mentimun
|
|
Nama Latin :
Cucumis sativus
Nama Inggris : Cucumber
Nama Indonesia : Mentimun
Nama Daerah : Timun
Daerah tempat tumbuh:
Dataran rendah
Zat-zat yang terkandung :
Serat, kalsium, zat besi,
magnesium, fosfor, vitamin A, B1, B2, C dan E.
Cara bertanam :
Langsung
Bagian yang dimakan :
Buah
|
2
|
Tomat
|
|
Nama Latin :
Solanum licopersicum
Nama Inggris : Tomato
Nama Indonesia : Tomat
Nama Daerah : Tomat
Daerah tempat tumbuh:
Dataran tinggi dan rendah
Zat-zat yang terkandung :
Vitamin A, B1, C, karbohidrat, lemak,
protein, kalsium, fosfor dan zat besi.
Cara bertanam :
Langsung
Bagian yang dimakan :
Buah
|
3
|
Seledri
|
|
Nama Latin :
Apium graveolens
Nama Inggris : Celery
Nama Indonesia : Seledri
Nama Daerah : Seledri
Daerah tempat tumbuh:
Dataran tinggi
Zat-zat yang terkandung :
Vitamin A, B kompleks (B1, B2, B3,
B5, dan B6), C, E, K, kalsium, magnesium, serat, kalium, zat besi, zinc,
fosfor, asam amino dan asam folat.
Cara bertanam :
Langsung
Bagian yang dimakan : Daun dan
batang
|
4
|
Terong
|
|
Nama Latin :
Solanum melongena
Nama Inggris : Eggplant
Nama Indonesia : Terong
Nama Daerah : Terong
Daerah tempat tumbuh:
Datarn rendah
Zat-zat yang terkandung : Kalium,
serat, protein, vitamin B1, B6 dan E, magnessium.
Cara bertanam : Langsung
Bagian yang dimakan : Buah
|
5
|
Cabai
|
|
Nama Latin : Capsicum
annum
Nama Inggris : Chili
Nama Indonesia : Cabai
Nama Daerah : Lombok
Daerah tempat tumbuh:
Datarn tinggi dan rendah
Zat-zat yang terkandung :
Vitamin A, B1, C, betakaroten,
kalsium, fosfor, karbohidrat dan zat besi.
Cara bertanam : Pembibitan
Bagian yang dimakan : Kulit buah
|
6
|
Sawi Putih
|
|
Nama Latin :
Baranca rapa
Nama Inggris : Mustard white
Nama Indonesia : Sawi Putih
Nama Daerah : Sawi
Daerah tempat tumbuh:
Dataran tinggi
Zat-zat yang terkandung :
Vitamin A, B1, B2, C, potassium,
betakaroten, kalium, kalsium, fosfor, serat, karbohidrat, dan zat besi.
Cara bertanam :
Langsung
Bagian yang dimakan : Daun
|
7
|
Labu Siam
|
|
Nama Latin :
Sechium edule
Nama Inggris : Branch
Nama Indonesia : Labu Siam
Nama Daerah : Jipan
Daerah tempat tumbuh:
Dataran rendah
Zat-zat yang terkandung :
Karbohidrat, kalsium, fosfor, kalium, folat, vitamin A, C, E K, magnesium dan
zat besi.S
Cara bertanam : Langsung
Bagian yang dimakan : Buah
|
8
|
Wortel
|
|
Nama Latin :
Daucus carota
Nama Inggris : Carrot
Nama Indonesia : Wortel
Nama Daerah : Wortel
Daerah tempat tumbuh: Dataran
tinggi
Zat-zat yang terkandung :
Vitamin A, B1, B2, C, serat,
potassium, betakaroten, kalium, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan zat besi.
Cara bertanam : Langsung
Bagian yang dimakan : Umbi akar
|
9
|
Kacang Panjang
|
|
Nama Latin :
Vigna sinensis
Nama Inggris : Long Bean
Nama Indonesia : Kacang Panjang
Nama Daerah : Kacang Lanjaran
Daerah tempat tumbuh:
Dataran rendah
Zat-zat yang terkandung :
Betakaroten, vitamin B kompleks,
protein, mmagnesium, zat besi, kalium, zinc, fosfor dan serat pektin.
Cara bertanam : Langsung
Bagian yang dimakan : Polong tua
|
10
|
Pare
|
|
Nama Latin :
Momordica charantia
Nama Inggris : Mimordica
Nama Indonesia : pare
Nama Daerah : pare
Daerah tempat tumbuh:
Dataran tinggi
Zat-zat yang terkandung :
Kalori, protein, karbohidrat,
kalsium, fosfir, zat besi, vitamin A, B, C, air.
Bagian yang dimakan: daging buah
Cara bertanam : Langsung
Bagian yang dimakan : kulit buah
|
11
|
Salak
|
|
Nama Latin : Salacca zalacca
Nama Inggris : Zalacca
Nama Indonesia : Salak
Nama Daerah : Salak
Daerah tempat tumbuh: Dataran
rendah
Zat-zat yang terkandung :
Karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1 dan C.
Bagian yang dimakan: daging buah
Cara bertanam : Persemaian
Tipe buah : Buah-buahan pohon
Harga: 12.000/kg
|
12
|
Mangga
|
|
Nama Latin : Mangifera indica
Nama Inggris : Mango
Nama Indonesia : Mangga
Nama Daerah : Pelem
Daerah tempat tumbuh :
Dataran rendah
Zat-zat yang terkandung :
Serat, vitamin A, C, E, kalium dan
betakaroten.
Bagian yang dimakan: daging buah
Cara bertanam : Pembibitan
Tipe buah : Buah-buahan pohon
Harga : Rp 20.000/kg
|
13
|
Jeruk
|
|
Nama Latin : Citrus sp.
Nama Inggris : Orange
Nama Indonesia : Jeruk
Nama Daerah : Jeruk
Daerah tempat tumbuh : Dataran
tinggi
Zat-zat yang terkandung : Vitamin
B6, C, karbohidrat, kalsium, fosfor, folat dan magnesium.
Bagian yang dimakan: daging buah
Cara bertanam : Pembibitan
Tipe buah : Buah-buahan pohon
Haraga: Rp 20.000/kg
|
14
|
Apel
|
|
Nama Latin :
Maulus domestica
Nama Inggris : Apple
Nama Indonesia : Apel
Nama Daerah : Apel
Daerah tempat tumbuh:
Dataran tinggi
Zat-zat yang terkandung :
Vitamin A, B1, B2, C, zat besi,
kalsium, serat, fosfor, karbohidrat dan protein.
Bagian yang dimakan : daging buah
Cara bertanam :
Pembibitan
Tipe buah : buah-buahan pohon
Harga : Rp30.000/kg
|
15
|
Nanas
|
|
Nama Latin : Ananas comocus L.
Nama Inggris :
Nama Indonesia : Nanas
Nama Daerah : Nanas
Daerah tempat tumbuh:
Dataran rendah
Zat-zat yang terkandung :
Vitamin A, C, antioksidan,
kalsium, fosfor, magnesium, zat besi,
kalium, natrium, dektrosa, sukrosa dan enzim bromealin.
Bagian yang dimakan : daging buah
Cara bertanam :
langsung
Tipe buah :
Harga: Rp 4000/buah
|
Sumber: Laporan
Sementara
2. Pembahasan
Sayuran merupaan sebutan
umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah
secara minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut
sebagai sayur-sayuran atausayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat
dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah
terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng ( agak jarang) atau disangrai. Buah dalam pengertian hortikultura atau
pangan merupakan pengertian yang dipakai oleh masyarakat luas. Pengertian ini, batasan buah menjadi longgar.
Istilah "buah-buahan" dapat digunakan untuk pengertian demikian.
Buah-buahan adalah setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh
membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung air (Anonim 2012).
Buah dan sayuran banyak mengandung vitamin serta mineral yang sangat baik untuk membantu
menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Sudah banyak sekali penelitian yang menunjukkan kalau
manfaat buah dan sayur penting bagi tubuh dan dapat membantu melindungi badan
dari serangan berbagai macam penyakit. Buah-buahan serta sayuran banyak sekali
mengandung vitamin dan mineral dan sangat baik untuk kesehatan manusia. Seperti
misalnya vitamin A , vitamin C , vitamin E, zat magnesium, seng, zat fosfor dan
asam folat. Dalam sebuah penelitian menunjukkan kalau asam folat yang terdapat
dalam buah atau sayuran dapat mengurangi tingkat darah homocysteine, yaitu
suatu jenis zat yang dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung coroner
(Ardiansyah 2010).
Buah berwarna
merah, mengindikasikan kandungan antosianin dan likopen. Antosianin
mencegah infeksi dan kanker kandung kemih. Likopen menghambat fungsi kemunduran
fisik dan mental agar tidak mudah pikun. Warna merah pada sayuran juga
mengindikasikan kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker.
Kandungan ini antara lain banyak terdapat pada semangka, stroberi, tomat, jambu
biji merah, kol merah, bayam merah, bit.
Warna buah jingga menyiratkan kandungan betakaroten
yang berfungsi menghambat proses penuaan dengan meremajakan sel-sel tubuh. Zat
ini juga akan berubah menjadi vitamin A yang memacu kekebalan tubuh sehingga
tidak mudah terserang penyakit. Kandungan ini terdapat di ubi merah, labu
kuning, wortel, melon jingga, pepaya, aprikot, mangga, dan jeruk. Sedangkan
warna kuning, kaya akan kalium, yang bermanfaat mencegah stroke dan jantung
koroner, serta mencegah katarak. Banyak terdapat pada belimbing, nanas, pisang,
belimbing buah, dan belimbing sayur.
Sayuran berwarna hijau mengandung asam alegat yang
menggempur berbagai bibit sel kanker, serta menormalkan tekanan darah. Juga
vitamin C, B Kompleks, serta zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, betakaroten,
dan serat. Kekurangan zat ini akan menyebabkan kulit jadi kasar dan bersisik.
Banyak terdapat pada avokad, anggur hijau, semua jenis sayuran berwarna hijau.
Sedangkan warna putih mengandung antioksidan, tapi kandungan vitamin C dan
seratnya yang tinggi ampuh menjaga sistem pencernaan. Terdapat pada taoge, kol,
kembang kol, sawi putih, rebung, jamur, sirsak, duku, kelengkeng, dan leci
(Hana 2012).
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa :
a. Sayuran
merupakan tanaman atau bagian tanaman yang dapat dimakan secara langsung dalam
keadaan segar maupun dalam bentuk olahan.
b. Bagian-bagian
tanaman yang dapat dimakan misalnya; akar/umbi akar (wortel, bawang
putih,bawang merah), daun/tangkai daun (seledri), buah muda/tua (kacang
panjang, buncis, terong, tomat, cabe, mentimun,, labu siam), dan lain-lain.
c. Klasifikasi
sayuran dapat didasarkan pada taksonominya. Misalnya saja tingkat famili, antara
lain famili Amaranthaceae (bayam), famili Solanaceae (tomat, kentang, terong,
dan cabai), famili Umbeliferae (wortel), famili Cucurbitaceae (mentimun, dan
labu siam), famili Liliaceae (bawang daun), family Leguminoceae (kacang
panjang, dan buncis).
d. Syarat
hidup yang diperlukan tanaman sayuran untuk masa kemasakan berbeda-beda setiap
jenisnya, dimana dapat dibedakan tanaman dataran tinggi dengan suhu rendah,
misalnya; wortel, kentang, dan tanaman dataran rendah dengan suhu tinggi
misalnya; kacang panjang, cabai, dan lain-lain.
e. Dari
cara tanamnya tanaman dibedakan menjadi dua, yaitu tanaman yang dapat ditanam
secara langsung atau tanpa persemaian (seperti: mentimun, buncis, kentang,
kangkung, terung, wortel, bawang daun, labu siam, jagung, dan kacang panjang)
dan tanaman yang ditanam melalui persemaian terlebih dahulu atau secara
langsung (seperti, cabai, bayam, dan tomat).
|
Anonim.
2009. http://www.iptek.net.id/ind/Tanamanobatindonesia.
Diakses pada 04 Desember 2013.
Bidang
Perdayagunaan dan Pemberdayaan (BPP) Teknologi Departemen Luar Negeri 2011.
Teknologi Budidaya Tanaman: Mangga (Mangivera
spp.)
Hana
2012. Mengenal khasiat Buah dan Sayur dari warnanya. http://tanamanobatku.wordpress.com. Diakses
pada 30 oktober 2012.
Nugroho
A. dan H. Sugito. 2002. Dasar-dasar
Hortikultura. Sumatera Barat. Universitas padang press.
Pradana,
Hary 2011. Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum
annum) di Kelompok Tani Manunggal Sambi, Pakembinangun.Jurnal Penelitian.
Sugiarto W, Priska, Chilwan P. 2012.
Aplikasi Minyak Nabati Sebagai Coating pada Irisan Wortel (Daucus
carota) Beku dan Perubahan Mutu Selama Penyimpanan. Jurnal Agroindustri
Indonesia 1 (1) : 25-30.
Yulianti,
Sufrida., Irlansyah, Ediunaedi dan Mufatis 2011. Khasiat dan Tanaman Apel. AgroMedia: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar