Minggu, 23 Februari 2014

PENYAMBUNGAN TANAMAN



IV. PENYAMBUNGAN TANAMAN
A.   PENDAHULUAN
1.     Latar Belakang
Perbanyakan tanaman banyak dilakukan dengan berbagai cara, mulai dengan yang sederhana sampai yang rumit. Tingkat keberhasilannya pun bervariasi dari tinggi sampai rendah, keberhasilan perbanyak tanaman tergantung pada beberapa faktor antara lain: cara perbanyakan yang digunakan, jenis tanaman, waktu memperbanyak, keterampilan pekerja dan sebagainya. Perbanyak tanaman bisa digolongkan menjadi dua golingan besar, yaitu perbanyakan secara vegetatif dan generatife.
Salah  satu cara perbanyakan secara vegetatif adalah menyambung. Prinsip dasar dalam menyambung adalah menyambungkan batang  bawah dengan batang atas dari tanaman lain yang sejenis, sehingga akan diperoleh tanaman baru yang sifatnya lebih unggul. Dalam penyambungan harus diperhatikan tanaman yang akan disambungkan, haus diketahui baang yang baik untuk batang batng bawah dan batang atas. Batang bawah berasal dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat perakaran yang baik, anatara lain: tahan terhadap serangan hama dan penyakit, tahan terhadap sifat-sifat tanah serta keadaan air tanah tertentu yang buruk, dan sebagainya. Sedang batang atas diambil dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat hasil yang diinginkan.
Penyambungan ada dua macam yaitu Grafting dan Budding. Grafting adalah penyatuan antara batang (sepotong cabang dengan dua atau tiga mata tunas vegetatif) dengan batang yang terpisah atau dengan bagian pangkal akar yang terpisah untuk tumbuh bersama-sama membentuk satu individu baru. Sedangkan budding adalah bentuk grafting yang khas karena hanya satu tunas (budding) digunakan sebagai batang atas dan disisipkan di bawah kulit dari batang bawah. Budding lebih dikenal dengan okulasi atau penempelan.
Dalam melakukan penyambungan ini kita mutlak memerlukan batang atas dan batang bawah.  Batang bawah sering juga disebut stock atau root stock. Ciri dari batang ini adalah batang masih dilengkapi dengan akar,biasanya dipilih batang yang mempunyai perakaran yang kuat. Sedangkan batang atas yang disambungkan sering disebut entries atau scion. Batang atas dapat berupa potongan batang atau bisa juga batang yang masih berada pada pohon  induknya. Kadang-kadang untuk penyambungan ini kita memerlukan batang perantara (interstock). Untuk itu, dalam praktikum ini akan membahas bagaimana cara perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara menyambung.
2.      Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum Dasar Agronomi acara Penyambungan Tanaman adalah untuk mengetahui pengaruh cara penyambungan tanaman.
















B.    TINJAUAN PUSTAKA
Pembiakan vegetatif sangat diperlukan karena bibit hasil pengembangan secara vegetatif merupakan duplikat induknya sehingga mempunyai struktur genetik yang sama. Keuntungan lain dari pembiakan secara vegetatif adalah untuk pembangunan benih klon, bank klon dan perbanyakan tanaman yang penting dari hasil kegiatan pemuliaan seperti hibrid yang steril atau tidak dapat bereproduksi secara seksual serta perbanyakan masal tanaman terseleksi. Penggunaan teknik pembiakan vegetatif pada tanaman diperlukan untuk konservasi genetik dan meningkatkan tingkat ketelitian pada uji genetik dan non genetik atau mengurangi eror variasi (Adi Nugraha 2007).
Grafting ini bukanlah sekedar pekerjaan menyisipkan dan menggabungkan suatu bagian tanaman, seperti cabang, tunas atau akar pada tanaman yang lain. Melainkan sudah merupakan suatu seni yang sudah lama dikenal dan banyak variasinya. Dari sekian banyak grafting ini digolongkan menjadi tiga golongan besar, yaitu :
1.     Bud-grafting atau budding, yang kita kenal dengan istilah okulasi
2.     Scion grafting, lebih popular dengan grafting saja, yaitu sambung pucuk
3.     Grafting by approach atau inarching saja, yaitu cara menyambung tanaman sehingga batang atas dan batang bawah masih berhubungan dengan akarnya masing-masing
(Wudianto 2002).
Kelebihan dari metoda grafting antara lain, tidak adanya bekas luka yang menandakan kalau entress yang kita graftingkan adalah graftingan. Akan bagus bila diterapkan pada penambahan cabang untuk pembentukan bonsai yang kita bentuk, misalnya untuk mengisi kekosongan ruang pada dimensi bonsai atau untuk sekedar menambahkan anak cabang, sehingga memiliki percabangan yang lebih banyak sesuai dengan yang kita inginkan (Sunarjono 2003).
Keberhasilan teknik penyambungan sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas antara dua jenis tanaman yang disambung. Pada umunya semakin dekat keakraban anatar dua tanaman yang disambung maka kecepatan pertumbuhan batang atas dan presentasi keberhasilan dari penyambungan ditentukan pula oleh kecepatan terjadinya pertautan antara batang atas dan batang bawah. Pertautan ini akan ditentukan oleh proses pembelahan sel pada bagian yang akan bertautan (Hanoto 2000).
Ada banyak sekali ragam varietas adenium berbunga yang bisa kita pilih sebagai tanaman kelangenan. Disamping itu ada pula jenis adenium berbonggol indah yang bisa dikoleksi. Umumnya, bonggol adenium bunga tidak bisa menggembung dan berbentuk unik. Sebaliknya jenis adenium berbonggo,besar pada umumnya tidak bisa menghasilkan bunga dalam jumlah yang banyak. Adenium berbonggol gempal dengan bunga yang melimpah bisa diperoleh dengan jalan penyambungan (Mitchitari 2007).

















C.   Metode Praktikum
1.      Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Dasar Agronomi acara IV dengan judul Penyambungan Tanaman ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta sejak tanggal 3 Mei 2012 pukul 15.30- selesai WIB.
2.      Alat dan Bahan
a.    Alat
1)   Gunting
2)   Pisau Okulasi
b.    Bahan
1)   Pot
2)   Media tanam
3)   Tanaman kamboja 2
4)   Plastik
5)   Air
3.     Cara Kerja
a.      Menyiapkan media tanam pada pot dan basahi dengan air secukupnya.
b.     Membuat bentuk irisan untuk batang bawah.
c.      Membuat irisan untuk batang atas.
d.     Menyambungkan batang atas dan batang bawah sesuai dengan bentuk irisannya, kemudian ikat dengan tali plasik pada bidang yang telah dilekatkan.







D.  Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1.        Hasil Pengamatan
Gambar 4.1 Penyambungan Kamboja

2.        Pembahasan
             Salah  satu cara perbanyakan secara vegetatif adalah menyambung. Prinsip dasar dalam menyambung adalah menyambungkan batang  bawah dengan batang atas dari tanaman lain yang sejenis, sehingga akan diperoleh tanaman baru yang sifatnya lebih unggul. Dalam penyambungan harus diperhatikan tanaman yang akan disambungkan, harus diketahui batang yang baik untuk batang batang bawah dan batang atas. Batang bawah berasal dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat perakaran yang baik, anatara lain: tahan terhadap serangan hama dan penyakit, tahan terhadap sifat-sifat tanah serta keadaan air tanah tertentu yang buruk, dan sebagainya. Sedang batang atas diambil dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat hasil yang diinginkan.
                     Manfaat dari penyambungan tanaman itu sendiri adalah memperbaiki jenis-jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis yang tidak diinginkan diubah dengan jenis yang dikendaki. Mengekalkan sifat-sifat klon yang tidak dapat dilakukan pada pembiakan vegetative lainnya seperti stek, cangkok dll. Memiliki tanaman yang kuat karena batang bawahnya tahan terhadap keadaan tanah yang tidak menguntungkan, temperature yang rendah, atau gangguan lain yang terdapat di dalam tanah.
      Cara penyambungannya adalah menyiapkan media tanam pada pot dan basahi dengan air secukupnya. Membuat bentuk irisan untuk batang bawah. Membuat irisan untuk batang atas. Kemudian menyambungkan batang atas dan batang bawah sesuai dengan bentuk irisannya, kemudian ikat dengan tali plasik pada bidang yang telah dilekatkan.
Hasil pengamatan dari kelompok kami, Pada minggu ke 2 daunnya gugur, menyisakan 1 helai daun belum gugur. Pada minggu ke 3 tidak menyisakan daun. Pada minggu ke 4-5 tanaman yang disambung, pada batang mati dan tidak terdapat tunas baru yang tumbuh.
Berdasarkan hasil pengamatan penyambungan stek adenium tidak berhasil, dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor iklim yang sangat mempengaruhi  tingkat keberhasilan sambungan. Selain itu ketika penyayatan dilakukan berulang-ulang, jadi kambiumnya kemungkinan rusak.
















E.  Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
               Berdasarkan hasil pengamatan penyambungan tanaman dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a.       Keberhasilan suatu sambungan ditentukan oleh kualitas bawah dan batang atas serta ketelitian dalam proses penyambungan tanaman tersebut.
b.       Faktor iklim sangat memepengaruhi tingkat keberhasilan sambungan.
c.       Tanaman yang telah disambung perlu perawatan terus menerus.
2.      Saran
Berdasarkan hasil pengamatan penyambungan tanaman penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
a.          Diusahakan penyayatan hanya satu kali jangan sampai berulang-ulang karena bisa merusak cambium.
b.          Pisau dan gunting yang digunakan untuk kegiatan sambungan ini yang tajam dan tidak berkarat agar sambungan tidak terinfeksi penyakit.












DAFTAR PUSTAKA
Adinugraha, dkk. 2007. Pertumbuhan Stek Pucuk Dari Tunas Hasil Pemangkasan Semai Jenis Eucalyptus Pellita F. Muell Di Persemaian. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 1(1).
Hanoto, W. 2000. Pengaruh Batang Bawah dan Zat Pengatur Tumbuhan Terhadap Tumbuhan Penyambungan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Agrotropikal.5(1) : 1-4.
Michitari. 2007. Adenium Bergaya Bonsai. Garden. Semarang.
Sunarjono, Hendro. 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wudianto, R.. 2002. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Penebar Swadaya. Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar