VII. SAKARIDA
A.
Pendahuluan
1. Latar belakang
Sakarida sangat penting bagi
kehidupan manusia. Sakarida atau karbohidrat adalah senyawa yang mengandung
unsure-unsur C, H dan O, terutama terdapat didalam tumbuh-tumbuhan.Senyawa ini merupakan
sumber kalori utama bagi manusia, sperti amilum, sukrosa, dan laktosa. Nama
lain sakarida adalah karbohidrat.
Karbohidrat adalah senyawa karbon,
hidrogen, dan oksigen. Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton. Dan karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida. Karbohidrat merupakan bahan yang sangat
diperlukan oleh tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan, disamping lemak dan
protein.
Sakarida juga
dapat membentuk jaringan-jaringan penguat pada tumbuhan dan hewan dengan cara
yang sama seperti protein. Karbohidrat sangat berguna sebagai sumber energi
tubuh kita, dan sebagai cadangan makanan. Selain itu karbohidrat juga berperan
dalam pembentukan sel hidup. Beberapa karbohidrat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan kertas, rayon (untuk tekstil), sebagai perekat, dan lain-lain.
2.
Tujuan Praktikum
Praktikum
sakarida ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
a.
Mengetahui sifat-sifat
sakarida.
b.
Mengidentifikasi gula reduksi
3.
Waktu dan Tempat praktikum
Praktikum pada acara VII, dilaksanakan pada hari Kamis November 2012 pukul 10.00-13.00 WIB bertempat di
Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
B.
Tinjauan
Pustaka
Gula sederhana dan zat-zat dengan
hidrolisis menghasilkan gula sederhana disebut karbohidrat. Aslinya nama
karbohidrat digunakan karena komposisinya kebanyakan gula pati dan selulose
berpadanan dengan hidrat hipotesis dari karbon harga X dan Y dapat berjangka
3-ribuan (Kusnawidjaja,1996).
Karbohidrat didefinisikan sebagai
polisakarida aldehid, polisakarida keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa
serupa pada hidrolisis. Istilah sakarida dari bahasa latin “ sacharum “ yang
berarti gula dan mengacu pada rasa manis. Banyaknya senyawa karbon yang ada dan
menurut gugus fungsi dan gugus karboksilnya, yitu aldehid dan keton. Gliseril
aldehid adalah aldosa yang paling sederhana sedangkan dihidroksiketon adalah
yang paling sederhana. (Hart, 1996 ).
Berdasarkan reaksi hidrolisisnya,
karbohidrat dibedakan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida adalah senyawa yang paling sederhana, tidak dapat lagi
dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana lagi ( Purba, 1997).
Karbohidrat didefinisikan secara
tepat sebagai senyawa dengan rumus molekul Cn(H2O)n, namun kata
karbohidrat umumnya digunakan dalam pengertian lebih terbatas untuk menunjukkan
zat yang terdiri dari polihidroksi aldehid dan keton serta turunannya. (Stanley
et al,1998).
Karbohidrat yang berasal dari makanan,
dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat
antara glokusa yang terdapat dalam darah sedangkan glikogen adalah karbohidrat
yang disintesa dalam hati dan digunakan dalam sel – sel jaringan otot sebagai
energi ( A. Poejiadi, 1999).
C.
Alat,
Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
a. Tabung
Reaksi
b. Waterbath
c. Pipet
d. Rak
Tabung
e. Termometer
f. Tabung
Ukur
2. Bahan
a. Air
b. NaOH
c. Iodine
(I2)
d. Na
asetat
e. Glukosa
f. Amilosa
g. Sukrosa
h. HCL
0,1 N
i.
Laktosa
3. Cara
Kerja
a. Menyiapkan
12 tabung, kemudian setiap tabung diberi label masing-masing sampel 3 tabung.
b. Dalam
1 ml sampel ditambahkan 3 ml NaOH, kemudian memanaskan sampai mendidih.
c. Dalam
1 ml sampel ditambahkan 3 tetes larutan iodine, kemudian panaskan dalam
waterbath.
d. Dalam
1 ml sampel ditambahkan 2 ml larutan Na-asetat, kemudian panaskan dalam
waterbath selama 20 menit.
D.
Hasil
dan Analisis Hasil Pengamatan
Sampel
|
Reaksi
|
||
Reaksi Pendamaran
1ml
sampel + 3ml NaOH
|
Reaksi iodine
1ml
sampel + 3 tetes larutan iodine
|
Reaksi Osazone
3ml
sampel + 2ml Na asset
|
|
Glukosa + air
|
Awal : Bening
Proses: Kuning
Akhir : Kuning kecoklatan
Bau : berbau menyengat
Endapan : Tidak ada
Ket : tidak ada letupan
|
Awal : Bening
Proses : Bening
Akhir : bening
Bau : tidak berbau
Endapan : Tidak ada
Ket : tidak ada letupan
|
Awal : Bening
Proses : Bening
Akhir : Bening
Bau : tidak berbau
Endapan : Tidak ada
Ket : tidak ada letupan
|
Sukrosa + air
|
Awal : Bening
Proses : Kuning bening
Akhir : Bening
Bau : berbau tidak menyengat
Endapan : Tidak ada
Ket : tidak ada letupan
|
Awal : Bening
Proses : Kuning Bening
Akhir : Kuning
Bau : berbau tidak menyengat
Endapan : Tidak ada
Ket : tidak ada letupan
|
Awal : Bening
Proses : Bening
Akhir : Bening
Bau : berbau menyengat
Endapan : Tidak ada
Ket : tidak ada letupan
|
Laktosa + air
|
Awal : Bening
Proses : Kuning
Akhir : Kuning kecoklatan
Bau : berbau menyengat
Endapan : Tidak ada endapan
Ket : tidak ada letupan
|
Awal : Bening
Proses : Kuning Bening
Akhir : Biru pekat
Bau : tidak berbau
Endapan : ada endapan
Ket : tidak ada letupan
|
Awal : Bening
Proses : Bening
Akhir : Bening
Bau :tidak berbau
Endapan : Tidak ada
Ket : tidak ada letupan
|
Amilosa + air
|
Awal : Kuning Keruh
Proses : Coklat Bening
Akhir : Kuning Kecoklatan
Bau : berbau tidak menyengat
Endapan : Tidak ada
Ket : tidak ada letupan
|
Awal : Kuning Keruh
Proses : Kuning Bening
Akhir : Biru tua
Bau : tidak berbau
Endapan : Ada endapan
Ket : tidak ada letupan
|
Awal : Bening
Proses : Bening
Akhir : Bening
Bau : berbau tidak menyengat
Endapan : Tidak ada endapan
Ket : tidak ada letupan
|
E.
Pembahasan
dan Kesimpulan
1. Pembahasan
Karbohidrat
merupakan polihidroksi aldehid (aldosa) atau polihidroksi keton (ketosa).
Karbohidrat paling sederhana adalah monosakatida, diantaranya glukosa.
Karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu Monosakarida, Oligosakarida dan
Polisakarida.
Monosakarida
adalah suatu karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
karbohidrat lain. Pada umumnya mempunya 5 atom C (ribose dan xilosa) atau 6
atom C (glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Oligosakarida terdiri dari dua
satuan monosakarida dan dapat dihidrolisis menjadi monosakarida. Contohnya
sukrosa dan laktosa.
Polisakarida
adalah karbohidrat yang tersusun atas banyak molekul dan dapat berantai lurus
atau bercabang. Contohnya adalah amilum dan selulosa. Senyawa ini dalam
jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel.
Percobaan pertama adalah reaksi antara glukosa ditambah
dengan alkali ( NaOH ) akan terjadi
reaksi pendamaran dengan diikuti oleh
perubahan warna yaitu yang semula berwarna bening setelah dipanasi berubah
warna menjadi kuning kecoklatan atau orange.
2. Kesimpulan
Dari hasil praktikum sakarida,
dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Sampel
yang ditambah NaOH pada waktu 3 menit menghasilkan warna kuning, pada waktu 10
menit menghasilkan warna orange, dan pada waktu 23 menit meghasilkan warna
merah violet.
b. Sampel
yang ditambah dengan iodine meghasilkan warna bening dan terdapat gelembung.
c. Sampel
yang ditambah dengan Na asetat tidak mengalami perubahan warna.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnawidjaja, K. 1996. Petunjuk Pendidikan
Biokimia. Alumni. Bandung.
Hart,H . 1996. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.
Purba, M. 1997. Kimia. Erlangga. Jakarta.
Stanley. 1988. Kimia Organik Jilid I.
ITB. Bandung.
Poedjiadi, A. 1999. Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMkasih kak :) HIMADIPTA :)
BalasHapus