Minggu, 23 Februari 2014

PERLAKUAN PEMANGKASAN TANAMAN



III. PERLAKUAN PEMANGKASAN TANAMAN
A.  Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Perkembangan tanaman dipengaruh oleh zat pengatur tumbuh, auksn suatu fitohormon yang banyak dipelajari. Misalnya dominasi pucuk (apical domansi) yaitu penghambatan oleh titik pertumbuhan tunas-tunas dibawahnya, nampaknya merupakan fungsi dari auksin. Dormansi pucuk dapat dihilangkan dengan pemangkasan. Auksin dibentuk di ujung-ujung batang dan akar, darimana ia bergerak ke bagian lain dari tanaman. Hasil akhiir konsentrasi auksin, berhubungan dengan penghambatan atau perangsangan pertumbuhan dan juga diferensi jaringan dan alat-alat.
     Pemangkasan diartikan sebagai memotong bagian tanaman untuk menghindari terjadinya arah pertumbuhan yang tidak diinginkan. Dasar dari pemangkasan erat kaitannya dengan dominasi pucuk. Pemangkasan dapat mencegah menjalarnya penyakit, senitasi tanaman, memudahkan panen, memperlancar penyerbukan alami, memudahkan pengamatan buah, dan efisiens distribusi fotosintat untuk pembungaan dan pembuahan. Pemangkasan yang  kurang hati- hati akan menyebabkan  gangguan mekanik pada batang, luka-luka yang tertinggal akan menularkan penyakit ke kayunya, atau kerusakan lain pada batang. Kerusakan ini dapat terjadi diakibatkan oleh penggunaan alat yang kurang tajam, atau pemangkasan yang terlalu keras, yaitu pemotongan cabang dan daun terlalu banyak sehingga pertumbuhan tegakan menjadi terhambat.
            Pemangkasan juga mempunyai manfaat tersendiri, meskipun dianggap kurang penting dan kurang berperan dalam pertumbuhan tanaman, namun proses pemangkasan dalam kegatan budidaya sangatlah memberi dampak yang sangat nyata. Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa dampak yang dihasilkan dar proses pemangkasan seperti dapat mengurangi OPT, menambah estetika, dan memperkokoh batang tanaman.
            Pertunbuhan tunas lateral dapat menimbulkan terbentuknya cabang batang yang cukup banyak pada ketiak batang utama, sedangkan pihak pemangkasan  pucuk batang menyebabkan pertumbuhan tunas apikal  terhambat sehingga tanaman tidak terlalu tinggi dan mempunyai cabang yang banyak sehingga pembentukan bunga banyak. Dari banyaknya bunga yang tumbuh tersebut dapat di artikan sebagai adanya hasl tanaman yang baik.
            Praktikum pemangkasan ini dilakukan pada tanaman tomat ( licopersium esculantum) dan zat pengatur tunbuh yang terdapat pada tanaman tomat adalah Thyamin piridoksin yang dibentuk daun. Hal serupa juga untuk pertumbuhan dan perkembangan buah, embrio, dan kuncup yang berhubungan dengan zat pertumbuhan yang di bentuk oleh tanaman. Buah tomat merupakan salah satu bahan pelengkap dalam setiap hidangan. Pemangkasan bisa juga menghasilkan produksi tomat yang lebih banyak dan lebih baik.
2.    Tujuan Praktikum
            Praktikum pada acara III tentang Perlakuan Pemangkasan Tanaman ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.












B. Tinjauan Pustaka
            Ada beberapa cara pemangkasan yaitu pemangkasan cabang primer, pemangkasan peremajaan dan pemangkasan pemeliharaan, dan sisi pemangkasan dalam yang dilakukan pada peremajaan akan menunda masa panen karena tanaman memerlukan waktu untuk rehabilitasi. Di tinjau dari aspek fisiologis tanaman, pemangkasan yang demikian disertai dengan pembersihan seluruh komponen untuk asimilasi adalah suatu hal yang sangat drastis dan akan menyebabkan terjadinya stagnasi pertumbuhan berikutnya          (Zulkifli Hasan 2001).
            Pemangkasan dapat mendorong lebih cepat tumbuhnya tunas baru, yang berpotensi untuk berbunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan selain dapat menngkatkan hasil bunga juga dapat memperbaiki kualitas bunga dan penampilan atau figur tanaman mnjadi lebih baik tetapi juga dapat mengadakan produksi bunga menurun (Satsijah 2008).
            Tunas lateral merupakan subyek pengamat korelasi oleh tunas apikal, sehngga jka tunas apikal dipangkas maka hanya tunas lateral paling atas yang tumbuh dengan cepat sehingga tunas basal tetap terhambat. Penghambatan tunas lateral tergantung pada konsentrasi hormon auksin yang diberikan pada permukaan batang yang di potong. Sebuah pemberian auksin eksogen pada sebuah tanaman yang dipotong akan merangsang pertumbuhan pucuk tanaman (Wilkins 2004 ).
            Pada tanaman buah di kenal teknik pemangkasan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produksi tanaman buah. Pemangkasan mampu menjaga kelembaban tanaman sehingga tdak mudah terserang hama dan penyakit. Dominasi pucuk dapat dihilangkan dengan pemangkasan. Auksin dibentuk ujung batang dan ujung akar dar mana ia bergerak ke bagian lain dari tanaman hasil akhir konsentrasi auksin berhubungan dengan pemangkasan, pertumbuhan dan juga dferensiasi jaringan dan alt-alat (Anonim 2010)
            Untuk mendapatkan tomat yang seragam  hanya memihara dua cabang utama yang tumbuh pada batang utama. Setelah tumbuh beberapa daun biasanya tanaman tomat akan membentuk dua cabang dan tunas-tunas yang tumbuh pada ruas percabangan. Tunas- tunas yang tumbuh pada cabang yang dipelihara dilakukan pemotongan. Pemotongan tunas yang tumbuh pada percabangan dilakukan dan harus dapat membedakan apakah yang tumbuh tersebut merupakan tunas atau calon bunga. Kalau yang tumbuh calon bunga jangan dlakukan pemotongan ketika tunas masih kecil (Anonim 2009).
            Pemangkasan dilakukan dengan memngkas habis semua ujung-ujung ranting tempat keluarnya bunga/ buah. Pemangkasan ujung-ujung ranting akan merangsang keluarnya tunas-tunas baru yang jumlahnya akan lebih banyak dari jumlah tunas sebagai ujung ranting. Selain itu akan memudahkan pemeliharaan dengan mempertahankan tinggi tanaman yang tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau tumbuh terlalu melebar ke arah samping sehingga menghabiskan banyak tempat untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Pangkas habis pula semua tunas air yang muncul serta membuang semua ranting kering yang mati. Rantng kering ni biasanya menjadi tempat yang menyenangkan bagi  pertumbuhan beberapa jenis hama dan penyakit, khususnya hama penggerek batang (Dwijoseputro 1990).
Menurut Sutomo (2005), tanaman tomat memerlukan perhatian khusus dalam pemeliharannya.  Pemeliharaan tanaman yang dilakukan kurang baik maka kemungkinan kegagalan panen adalah besar.  Bila pertumbuhan tanaman bertambah tinggi maka tanaman perlu diberi turus untuk menopang tanaman tersebut agar tidak rebah.  Turus dibuat sesuai varietas yang ditanam.  Turus ditancapkan di dekat tanaman tomat, kemudian batang tanaman diikat cukup longgar sehingga tanaman tersebut cukup leluasa berkembang







C. Metode Praktkum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
                Praktkum Acara III tentang Perlakuan Pemngkasan Tanaman di laksanakan pada hari Selasa, 24 Mei 2013 yang bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
    2.  Alat dan Bahan
            a. Alat
                1)  Polybag
                2)  Pisau
                3)  Gunting
                4)  Timbangan
            b. Bahan
                1)  Media tanam yang tersedia
                2)  Bibit tanaman tomat
     3. Cara Kerja
                 Menyiapkan dua buah polybag berisi dengan media tanam dan basahi  dengan air secukupnya . tanam bibit tomat uang telah disiapkan dan pelihara tanaman. Lakukan pemangkasan pucuk tanaman pada umur 15 HST.












D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
     1. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Perlakuan Pemangkasan Tanaman    
Pengamatan
Kontrol
Perlakuan
Jumlah tunas lateral
15,5
21
Saat berbunga
-
-
Jumlah buah
-
-
Berat buah
-
-
          Sumber : Hasil Pengamatan

       
        Gambar 3.1 Tanaman tomat kontrol dan tanaman tomat pangkas
2. Pembahasan
Tanaman tomat komersial termasuk dalam family solanaceae dan merupakan tanaman semusim berbentuk perdu. Tomat mempunyai akar tunggang tumbuh baik secara horizontal maupun vertikal. Daerah perakarannya dapat mencapai kedalaman 1,5 m sedangkan ujung akarnya dapat mencapai kedalaman 0,5 m pada kondisi lingkungan yang optimum. Cahaya dan kelembaban juga merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman tomat. Penyerapan hara yang maksimum oleh tanaman tomat akan dicapai apaibila pencahayaan berlangsung selama 12-14 jam per hari, sedangkan intensitan cahaya yang dikehendaki adalah 0,25 mj/m2/hari. Kelembaban relatif yang tinggi akanmerangsang pertumbuhan, karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak pada kelembaban relatif yang tinggi.
Pemangkasam pada pucuk tanaman dilakukan dengan mematahkan dominasi apikal sehingga pemangkasan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pemangkasan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, pemangkasan merupakan suatu tindakan membuang tunas apikal untuk mendorong tanaman agar bercabang banyak dan menghasilkan tunas baru. Tunas yang terdapat dipucuk batang dipangkas sehingga tunas-tunas pada ketiak daun muncul. Tunas yang berada dipucuk adalah pucuk adalah pusat terbentuknya auksin. Auksin tersebut akan menyebar kebagian batang setelah dilakukan pemangkasan dan mendorong munculnya tunas lateral. Jika tunas lateralnya semakin banyak maka akan memperoleh hasil produksi yang maksimal.
Pemangkasan pada tanaman tomat dilaksanakan 15 hari setelah tanam, yaitu pada saat tanaman telah memiliki tunas apikal yang cukup kuat sehingga diharapkan dengan pemangkasan ini dapat merangsang pertumbuhan dari tunas lateral. Jumlah tunas lateral pada tanaman tomat yang dipangkas sebagai perlakuan semuanya lebih banyak dibandingkan pada tanaman kontrol. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor genetik tanaman itu sendiri, faktor lingkungan berupa cahaya, kelembaban, bahan organik, CO2, dll.
Tunas lateral pada tanaman tomat yang perlakuan muncul dua tunas lateral, karena pada pucuk tanaman dilakukan dengan menghilangkan dominasi apikal sehingga pemangkasan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Karena pemngaksan merupakan suatu tindakan membuang tunas apikal sehingga pemangkasan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pada tanaman kontrol hanya sebagaian besara tidak muncul tunas lateral ini menunjukkan bahwa pemangkasan pucuk daun pada tomat dapat memperbanyak pertumbuhan generatif. Pada tanaman tomat kontrol pertumbuhannya tinggi  ke atas dan jumlah cabang pada tanaman ini tiap minggunya berkurang.







E. Kesimpulan dan Saran
     1. Kesimpulan
      Berdasarkan hasil pengamatan perlakuaan pemangkasan tanaman tomat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a)      Perlakuan pemangkasan pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan hasil panen
b)      Faktor yang berpengaruh terhadap pemangkasan adalah faktor tanaman, lingkugan dan faktor perlakuan.
c)      Perawatan secara maksimal pada masa pertumbuhan tanaman perlu diperhatikan secara intensif agar diperoleh hasil yang maksimal
d)     Pemangkasan pada tunas apikal akan merangsang pertumbuhan tunas lateral.
 2. Saran
Berdasarkan dari praktikum Dasra Agronomi dengan judul Perlakuan Pemangkasan Tanaman, penulis ingin memberikan sedikit saran yaitu sebagai berikut :
a)      Perlu dilakukan pengamatan dan perawatan yang lebih teliti dan serius terhadap pertumuhan tanaman.
b)      Penyiangan dan perawatan sebaiknya dilakukan secara rutin agar pertumbuhan tanaman sesuai harapan.










DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2010 http://www.tanindo.com/abdi2/hal0901.htm . Di akses pada hari         Selasa tanggal 4 Juni 2013 pukul 16.30 WIB
Anonim 2009 http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-res-2007-nenhasnun-923 .  Di akses pada hari Selasaa tanggal 4 Juni 2013 pukul 16.30 WIB
Dwjoseputro  1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Satsijah 2008 . Pengaruh Pemangkasan dan Aplikasi Cycosel Terhadap Hasil Bunga
Sutomo, Hadi. 2005. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. UGM Press. Yogyakarta
Wilikins S 2004. College Botany. University of New York
Hasan. Z.2001.  Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. UGM press. Yogyakarta



             












1 komentar: